Sebentar lagi, kita akan meninggalkan tahun 2012 dan memasuki tahun
2013. Para pelaku waralaba (franchisee) optimistis bisnis waralaba bakal
terus menggeliat pada 2013, yang menurut penanggalan China merupakan
Tahun Ular.
Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar,
memperkirakan omzet sektor waralaba bakal tumbuh 8%-10% dari omzet tahun
ini. Walau belum final, ia yakin, omzet industri waralaba tahun 2012
bisa mencapai Rp 160 triliun.
Setiap tahun, bisnis waralaba memang selalu tumbuh. Dari sisi omzet,
tiap tahun nilainya terus naik. Pada 2008, misalnya, omzet waralaba
masih sekitar Rp 81,1 triliun. Selang dua tahun, omzet sudah mencapai Rp
114,6 triliiun.
Tren tersebut terus berlangsung hingga tahun 2011 yang menyentuh
angka Rp 120 triliun. Anang juga mengatakan, setiap tahun, jumlah usaha
waralaba terus bertambah. Sebagai gambaran, di tahun 2010, waralaba
lokal masih berjumlah 1.500 unit usaha, termasuk business opportunity
(BO).
Namun tahun ini, ia memperkirakan jumlahnya sudah mencapai 1.700
unit-2.000 unit usaha. Sementara, jumlah waralaba asing sekitar 350 unit
usaha.
Kendati dari sisi kuantitas bisnis ini berkembang, unit usaha yang
benar-benar memenuhi kriteria waralaba hanya sekitar 100-an. Selebihnya
merupakan unit usaha yang bersifat kemitraan dan business opportunity.
Anang memperkirakan, tahun depan, jumlah usaha jenis business
opportunity akan tumbuh sekitar 8%. Sementara, unit waralaba paling
hanya tumbuh 2%.
Valentino Dinsi, Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia mengatakan,
pertumbuhan waralaba turut didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan
peningkatan daya beli masyarakat.
Ia memperkirakan, tahun depan, jumlah kelas menengah Indonesia
bertambah 18 juta orang. “Artinya, akan ada 45 juta kelas menengah. Ini
peluang yang harus dimanfaatkan pengusaha,” ujarnya.
Dari sisi makro, ekonomi Indonesia juga cukup kondusif dengan target
pertumbuhan sekitar 6,4%. Kondisi ini menjadikan Indonesia pasar menarik
bagi bisnis waralaba. Banyak pengusaha asing, termasuk di sektor
waralaba, akan masuk dan meramaikan pasar.
Baik Anang maupun Valentino memprediksi, tahun depan, pertumbuhan
waralaba dan business opportunity itu masih akan didominasi oleh sektor
makanan dan minuman.
Henky Eko Sriyantono, pemilik waralaba Bakso Malang Cak Eko
mengamini, bisnis waralaba makanan masih menjanjikan. Bisnis ini bakal
terus berkembang dan tidak ada matinya lantaran menyentuh kebutuhan
primer manusia, yakni makan dan minum.
Buktinya, "Sebanyak 60% bisnis waralaba di Indonesia adalah makanan
dan minuman," tutur Eko. Sektor lain yang juga terus berkembang adalah
bisnis yang terkait dengan gaya hidup, seperti bisnis salon, spa atau
klinik kecantikan yang rata-rata menyasar kelas menengah.
Bagi para pelaku usaha ini, pasar bisnis salon dan spa masih sangat
menjanjikan. Imansyah Sutrisno, pemilik SS Wulandari Salon & Spa,
bilang, bisnis ini tidak akan pernah surut karena target pasarnya adalah
perempuan yang salah satu kebutuhannya adalah merawat diri.
Konsultan waralaba dari International Franchise Business Management,
Evi Diah Puspitawati menambahkan, sektor lain yang masih akan berkembang
di bisnis waralaba adalah pendidikan dan otomotif.
Di sektor pendidikan, bisnis lembaga bimbingan belajar (bimbel) masih
berpeluang besar untuk terus bertumbuh. "Bisnis ini masih tumbuh
seiring tingginya kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak,"
katanya.
Sementara, di sektor otomotif, menurut Evi, bisnis cuci kendaraan
maupun bengkel akan tumbuh. Pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan
membuat bisnis ini semakin dibutuhkan.
Hal ini dibenarkan Indra Syarifuddin, Marketing Manager The Auto
Bridal. Menurutnya, bisnis jasa perawatan mobil masih akan kinclong
sebagai dampak pertumbuhan jumlah kendaraan yang selalu naik. "Banyak
yang membutuhkan jasa perawatan mobil," katanya.
Yang harus juga dipertimbangkan dari peluang di bisnis gaya hidup
adalah bisnis berkaitan dengan travelling. "Bisnis travel juga
berkembang pesat karena salah satu kebutuhan kelas menengah adalah
travelling,” ujar Valentino.
Menurut Evi, agak susah menjelaskan jenis bisnis yang tidak
prospektif tahun depan. "Semua peluang itu tergantung dari strategi
pengelolaan dan inovasi," katanya. Namun untuk bisa bertahan dari
persaingan, setiap pelaku harus mampu menonjolkan kelebihan masing
usaha.[KONTAN]
Tag :
Bisnis

0 Komentar untuk "Bisnis Waralaba Semakin Meningkat"