Beberapa hari yang lalu akibat terancam aksi peretas, Twitter me-reset setidaknya 250.000 kata sandi pengguna. Tersiar kabar jika aksi peretasan ini ulah dari hacker China.
Seperti diwartakan Daily Mail, dikhawatirkan China dibalik serangan hacking
besar-besaran ini. Akibat ulah peretas tersebut, informasi dan data
pribadi pengguna mulai kata sandi dan alamat email berhasil dicuri.
Tak hanya akun pengguna, pelbagai media top Amerika juga diserang. Sebut saja The New York Times, The Wall Street Journal, dan The Washington Post. Muncul kemudian asumsi jika serangan ini disponsori oleh China.
Pemerintah China diduga mensponsori ‘hacker tentara merah’
yang bekerja tanpa henti untuk menemukan perusahaan barat, wartawan
yang kritis, dan segala hal terkait pembangkangan terhadap China. Namun
juru bicara Beijing membantah akan tudingan tersebut.
Pada tahun 2010, tinjauan strategis pertahanan Inggris menyatakan pertama kalinya jika cyberwar adalah ancaman nyata bagi keamanan nasional. Pun juga masalah ini menjadi salah satu prioritas utama dalam memerangi terorisme.
Apa yang dikhawatirkan dua tahun yang lalu memang ada benarnya.
Direktur Keamanan Twitter, Bon Lord, berujar jika selama akhir pekan
serangan yang membombardir Twitter bukanlah pekerjaan amatiran. Insiden ini diyakini tidak terisolisasi dan terencana.
Para ahli mengatakan dika serangan di Twitter bermula dari komputer
tunggal karyawan yang disusupi kemudian menyebar melalaui jaringan
perusahaan. source
Tag :
Social Media,
Update

0 Komentar untuk "Hacker Asal China Peretas 250.000 Akun Twitter"