Media sosial
dapat bermanfaat bagi perusahaan, namun ternyata masih banyak pelaku
usaha yang takut menggunakannya untuk menunjang bisnis. Banyak perusahaan yang takut jika karyawannya mengunggah informasi yang berdampak negatif terhadap brand, kata pengamat kampanye media sosial, Abang Edwin. "Yang ditakutkan lagi kalau banyak makian dan komplain pedas.
Sebenarnya itu cara mereka (konsumen/masyarakat) memberi input, tergantung kita bagaimana
mengaturnya," katanya dalam acara peluncuran buku "Social Media Landscape in Indonesia 2012" di Jakarta, Rabu. Edwin mengemukakan, umpan balik yang ramai dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki produk perusahaan. "Misalnya bikin voting untuk menentukan logo baru."
Dia menegaskan kesuksesan perusahaan dalam merambah social media tergantung keterbukaannya pada masyarakat. "Banyaknya feedback itu blessing karena kita dapat input dari mereka." Social media banyak dimanfaatkan perusahaan untuk kepentingan
promosi, kampanye, sales, dan customer service. Bila dikelola dengan
baik, kata dia, social media bermanfaat bagi perusahaan.
Karena
ketakutannya, bahkan beberapa perusahaan justru memblokir karyawannya
untuk mengakses media sosial dari jaringan komputer di kantornya. Situs media sosial seperti Twitter dan Facebook kerap tidak bisa dibuka di kantor, kata Edwin. "Mereka sangat khawatir bila perilaku karyawan dalam menggunakan social media berdampak pada brand."
Selain itu, lanjutnya, bisa jadi perusahaan takut karyawan dapat
membocorkan informasi penting. Solusinya adalah membuat prinsip panduan
memakai social media bagi karyawan sehingga apa yang diunggah di akunnya tidak berdampak negatif bagi perusahaan.
Sementara menurut Pitra Satvika, salah satu pendiri perusahaan yang
menangani kampanye digital menyarankan agar perusahaan memilah mana platform media sosial yang paling cocok untuk mempromosikan brand yang diinginkan. Jangan lupa menggandeng komunitas yang relevan dengan social media tertentu untuk menambah "buzz". source

0 Komentar untuk "Perusahaan Masih Takut Manfaatkan Media Sosial"