Cristiano Ronaldo Kena Kutukan Selama di Real Madrid. Cristiano Ronaldo sepertinya sedang terkena kutukan sejak ia datang ke Real Madrid dengan berhasil memecahkan rekor transfer sebagai pemain termahal dunia saat itu. Namun enam musim sudah berlalu, Ronaldo hanya mampu mempersembahkan satu gelar Juara Liga Spanyol yang didapatkan oleh CR7. Hal tersebut sangat kontras jika dibandingkan dengan keberhasilan pribadinya merebut gelar pichichi atau pencetak gol terbanyak di La Liga selama tiga kali, musim 2010-11, 2013-14, dan kemungkinan besar musim ini.
Cristiano Ronaldo saat pertama kali tiba di Santiago Bernabeu dengan ambisinya berhasil memecahkan rekor top skor Real Madrid sepanjang sejarah. Ia hampir pasti akan bisa mendapatkannya jika ia bertahan hingga musim depan. Tapi, ada ‘cacat’ yang tersingkap disana. Produktivitas gol sang CR7 yang mengerikan, tidak berimbang dengan prestasi yang berhasil didapatkan oleh Real Madrid.
Bersama Los Blancos, Cristiano Ronaldo hanya sukses mendapatkan enam trofi saja. Jumlah ini sangatlah terlalu kecil untuk tim sekelas dan seglamor Real Madrid. Apalagi kehadiran CR7 tidak bisa menutup dominasi era keemasan sang rival Barcelona. Sepanjang Ronaldo berada di Real Madrid, ia telah menyaksikan Barcelona merebut minimal 14 gelar, dimana jumlah torehan itu lebih besar dua kali lipat dari milik Madrid.
Trofi Barca bahkan bisa bertambah lagi menjadi 16 di musim keenam Ronaldo selama berada di Santiago Bernabeu, dengan catatan andai Barca bisa menekuk Athletic Bilbao di final Copa del Rey 2015 dan Juventus diLiga Champions 2015. Fakta yang lebih menyakitkan adalah, ketika CR7 harus fokus berjuang untuk mendapatkan gelar pichichi, sebagai trofi individualnnya, sementara itu Lionel Messi sang pesaing sukses mendapatkankan gelar kolektif untuk Barca.
Catatan menarik ini bakal akan sangat menggangu Cristiano Ronaldo musim depan. Pasalnya, ada teori menyebutkan, bahwa jika CR7 berhasil menjadi pichichi, saat itu pula Real Madrid selalu gagal menjadi juara La Liga. Ronaldo tercatat pernah menjadi top skor pada musim 2010-11 ketika gelar La Liga menjadi milik Barcelona. Musim lalu, ia juga berhasil mencetak gol terbanyak di Liga, tapi tetap saja Atletico Madrid yang sukses sebagai juara. Dan kini, lagi-lagi disaat Ronaldo menjadi pichichi, juara Liga bukanlah milik Madrid, tetapi sang rival Barcelona.
Apakah di musim depan Real Madrid akan mau mengubah sistem mereka, yang selama ini selalu saja berpusat kepada produktivitas gol yang ditorehkan Cristiano Ronaldo, demi mendapatkan gelar kolektif bagi mereka? Ataukah, musim depan CR7 akan merasakan kenyataan yang lebih pahit lagi, yakni selama tujuh tahun karirnya di Madrid, ia hanya mampu sekali menjadi kampiun La Liga bersama Real Madrid?
Cristiano Ronaldo saat pertama kali tiba di Santiago Bernabeu dengan ambisinya berhasil memecahkan rekor top skor Real Madrid sepanjang sejarah. Ia hampir pasti akan bisa mendapatkannya jika ia bertahan hingga musim depan. Tapi, ada ‘cacat’ yang tersingkap disana. Produktivitas gol sang CR7 yang mengerikan, tidak berimbang dengan prestasi yang berhasil didapatkan oleh Real Madrid.
Bersama Los Blancos, Cristiano Ronaldo hanya sukses mendapatkan enam trofi saja. Jumlah ini sangatlah terlalu kecil untuk tim sekelas dan seglamor Real Madrid. Apalagi kehadiran CR7 tidak bisa menutup dominasi era keemasan sang rival Barcelona. Sepanjang Ronaldo berada di Real Madrid, ia telah menyaksikan Barcelona merebut minimal 14 gelar, dimana jumlah torehan itu lebih besar dua kali lipat dari milik Madrid.
Trofi Barca bahkan bisa bertambah lagi menjadi 16 di musim keenam Ronaldo selama berada di Santiago Bernabeu, dengan catatan andai Barca bisa menekuk Athletic Bilbao di final Copa del Rey 2015 dan Juventus diLiga Champions 2015. Fakta yang lebih menyakitkan adalah, ketika CR7 harus fokus berjuang untuk mendapatkan gelar pichichi, sebagai trofi individualnnya, sementara itu Lionel Messi sang pesaing sukses mendapatkankan gelar kolektif untuk Barca.
Catatan menarik ini bakal akan sangat menggangu Cristiano Ronaldo musim depan. Pasalnya, ada teori menyebutkan, bahwa jika CR7 berhasil menjadi pichichi, saat itu pula Real Madrid selalu gagal menjadi juara La Liga. Ronaldo tercatat pernah menjadi top skor pada musim 2010-11 ketika gelar La Liga menjadi milik Barcelona. Musim lalu, ia juga berhasil mencetak gol terbanyak di Liga, tapi tetap saja Atletico Madrid yang sukses sebagai juara. Dan kini, lagi-lagi disaat Ronaldo menjadi pichichi, juara Liga bukanlah milik Madrid, tetapi sang rival Barcelona.
Apakah di musim depan Real Madrid akan mau mengubah sistem mereka, yang selama ini selalu saja berpusat kepada produktivitas gol yang ditorehkan Cristiano Ronaldo, demi mendapatkan gelar kolektif bagi mereka? Ataukah, musim depan CR7 akan merasakan kenyataan yang lebih pahit lagi, yakni selama tujuh tahun karirnya di Madrid, ia hanya mampu sekali menjadi kampiun La Liga bersama Real Madrid?

0 Komentar untuk "Cristiano Ronaldo Kena Kutukan Selama di Real Madrid"