Tren Baru Reksadana Online


Online trading untuk berinvestasi bukan hanya milik sekuritas atau perbankan. Belakangan, sejumlah manager investasi menawarkan layanan online trading bagi nasabah reksadana.

Online trading memungkinkan nasabah terkoneksi secara elektronik dengan portofolio investasi mereka. Lebih dari itu, nasabah bisa langsung bertransaksi, baik beli maupun jual, tanpa harus repot bertatap mata langsung dengan sekuritas. Singkatnya, tinggal klik, bayar secara virtual, dan transaksi pun tereksekusi.
Layanan online trading untuk investasi reksadana sebenarnya bukan barang baru. Beberapa bank besar sudah lebih dulu menyediakannya. Tapi kini, semakin banyak MI yang memasang layanan ini untuk menjaring nasabah baru, khususnya nasabah ritel.

Contoh yang terbaru adalah PT Bahana TCW Investment dengan reksadana online bernama SiNar (singkatan dari Berinvestasi Benar). Rukmi Proborini, Marketing Director PT Bahana TCW Investment Management, mengatakan layanan ini pre-launching pertama kali di  ajang Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2012, yang diselenggarakan KONTAN pada Oktober lalu.
Selain menyediakan platform transaksi online, situs sinar.bahanatcw.com sekaligus memberi panduan perencanaan investasi online bagi investor.

Di situs itu, nasabah akan dituntun untuk mengisi dan menjawab pertanyaan untuk mengetahui profil investasinya. Setelah itu, akan muncul rekomendasi produk reksadana yang disesuaikan dengan kemampuan setoran per bulan, return yang diinginkan, performa resiko, serta tujuan akhir investasi nasabah.
Nasabah bisa mengambil paket ini dan kemudian secara rutin membeli unit reksadana dalam jumlah dan waktu tertentu. Persis seperti menabung, misalnya Rp 500.000 setiap bulan.
Tapi, jika tidak mau mengambil paket atau plan yang ditawarkan, nasabah bebas langsung memilih reksadana yang tersedia dan mengatur jual belinya sendiri. 

Meskipun online, Edward Lubis, Direktur Bahana TCW Investment Management menegaskan bahwa nasabah harus sekali bertatap muka dengan pihak Bahana sesuai peraturan Bapepam-LK, dalam rangka transparansi. "Bagi nasabah di luar Jakarta, semoga tidak merepotkan karena tatap muka itu hanya sekali. Kemungkinan kami akan mempermudahnya dengan melakukan road show langsung ke daerah-daerah," terang Edward. Ia menargetkan, SiNar bisa menjaring dana kelolaan hingga sekitar Rp 100 miliar sampai akhir tahun ini. 

 Manager Investasi lainnya yang sudah lebih lama melayani online trading reksadana adalah Danareksa Investment Management (DIM). DIM meluncurkan reksadana online pada Juni 2008. "Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi investor agar dapat bertransaksi reksadana secara online di mana dan kapan saja. Calon investor yang memiliki mobilitas tinggi akan sangat diuntungkan," kata DIM.

Danareksa membuka layanan ini baik bagi nasabah lama maupun baru. Nasabah bisa melakukan transaksi pembelian dan penjualan serta mengecek portofolio dan mutasi transaksinya secara online di situs www.danareksaonline.com/reksadana.

DIM mengaku pertumbuhan nasabah yang menggunakan reksadana online makin lama makin naik. "Saat ini 55% dari nasabah ritel kami menggunakan reksadana online," tutur. Ia menambahkan, rata-rata di tahun 2012 ini, net subscription atau pembelian bersih reksadana melalui online trading mencapai Rp 400 juta-Rp 500 juta per bulan.[KONTAN]

0 Komentar untuk "Tren Baru Reksadana Online"

Back To Top