Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Medan sekitarnya sejak Rabu (16/10) malam hingga Jumat (18/10) dini hari menyebabkan Kota Medan dikepung banjir. Banyak ruas jalan utama dan ribuan permukiman penduduk di sejumlah kecamatan di kota berpenduduk 2 juta jiwa lebih ini tergenang air.
Selain akibat tidak berfungsi maksimalnya saluran-saluran drainase, banjir kali ini juga dipicu meningkatnya debit air sungai seperti Sungai Bedera dan Sungai Sikambing. Tak hanya di kawasan inti kota, kawasan pinggiran, termasuk daerah-daerah di perbatasan Medan-Deli Serdang, seperti di kawasan Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Sunggal, Kecamatan Deli Tua, Kecamatan Percut Sei Tuan, air juga merendam banyak permukiman serta lahan pertanian warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak di Medan, menyebutkan luapan Sungai Bedera dan Sungai Sikambing menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Petisah tergenang banjir. Luapan air sungai tersebut juga menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Johor tergenang banjir.
Air juga menggenangi banyak permukiman warga di Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Helvetia, dan Kecamatan Medan Marelan. Genangan air ini dipicu karena saluran-saluran drainase tidak mampu menampung tingginya debit air hujan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala BPBD Kota Medan Hana Lore Simanjuntak, sejak hujan deras mengguyur Kota Medan Senin (14/10) sampai Kamis (17/10), sejumlah wilayah di Kota Medan terendam air.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi meningkatnya debit air hingga akhir 2013.
Kabid Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Hendra Suwarta mengatakan, peringatan peningkatan debit air itu disampaikan karena Sumut sedang memasuki puncak curah hujan kedua.
Selain akibat tidak berfungsi maksimalnya saluran-saluran drainase, banjir kali ini juga dipicu meningkatnya debit air sungai seperti Sungai Bedera dan Sungai Sikambing. Tak hanya di kawasan inti kota, kawasan pinggiran, termasuk daerah-daerah di perbatasan Medan-Deli Serdang, seperti di kawasan Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Sunggal, Kecamatan Deli Tua, Kecamatan Percut Sei Tuan, air juga merendam banyak permukiman serta lahan pertanian warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak di Medan, menyebutkan luapan Sungai Bedera dan Sungai Sikambing menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Petisah tergenang banjir. Luapan air sungai tersebut juga menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Johor tergenang banjir.
Air juga menggenangi banyak permukiman warga di Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Helvetia, dan Kecamatan Medan Marelan. Genangan air ini dipicu karena saluran-saluran drainase tidak mampu menampung tingginya debit air hujan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala BPBD Kota Medan Hana Lore Simanjuntak, sejak hujan deras mengguyur Kota Medan Senin (14/10) sampai Kamis (17/10), sejumlah wilayah di Kota Medan terendam air.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi meningkatnya debit air hingga akhir 2013.
Kabid Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Hendra Suwarta mengatakan, peringatan peningkatan debit air itu disampaikan karena Sumut sedang memasuki puncak curah hujan kedua.
Tag :
Medan

0 Komentar untuk "Diguyur Hujan Deras, Kota Medan Siaga Banjir"