Nadya Vristissya: Yuk Kenalan Dengan Stage Photography

Istilah stage photography nampaknya masih jarang terdengar di Indonesia saat ini. Dibandingkan dengan saudara-saudaranya, fotografi yang satu ini rasanya masih kurang diminati oleh para kawula muda. Tapi ternyata, di kota Medan ini ada juga yang menjadikan stage photography ini sebagai hobi dan juga pekerjaannya.
Nadya Vristissya

Adalah Nadya Vristissya, salah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Indonesia. Ia mengaku, stage photography sudah menjadi bagian dari dirinya saat ini. Diawali dari Sang Ibu yang sering membawanya menghadiri konser-konser saat dia masih duduk di bangku SMP, Nadya akhirnya tertarik untuk mengabadikan konser-konser tersebut dalam bentuk foto.

“Awalnya hanya iseng-iseng saja. Cuma pakai kamera HP malah. Eh, ternyata hasilnya bagus,” tutur Nadya. Sebelum stage photography, Nadya juga sudah pernah mendalami berbagai bidang fotografi lainnya, seperti fotografi jurnalistik dan juga wedding photography.
Namun ia mengaku tidak mendapatkan chemistry yang sama seperti saat ia mendalami stage photography. Apalagi dengan adanya apresiasi serta dukungan dari orang-orang di sekelilingnya dan juga dari artis yang pernah ia potret, semakin kuat-lah passion Nadya di bidang stage photography ini.
Ketertarikan Nadya terhadap musik dalam negeri juga menjadi salah satu faktor pendukung baginya. Ia berharap melalui foto konser yang ia geluti ini, ia dapat turut serta mendukung musisi dan musik dalam negeri. Kecintaannya terhadap musik ini juga menyebabkan Nadya tidak pernah menetapkan tarif bagi musisi yang ingin menggunakan jasanya. “Bagiku, ini adalah suatu cara untuk mengapresiasi musik bagus dalam negeri,” tutur Nadya.

Menurut Nadya, stage photography ini termasuk salah satu bidang fotografi yang cukup sulit untuk dijalankan. Ia mengaku, cukup banyak tantangan dan juga kendala yang ia hadapi selama menjalani aktivitasnya yang satu ini. Kedala yang paling utama Nadya rasakan adalah kesulitan akses ke event-event tertentu jika ia memotret karena keinginan sendiri, bukan karena permintaan panitia. “Kadang ada beberapa event tertentu yang melarang penontonnya membawa kamera professional. Selain itu, tiket konser yang kemahalan juga salah satu kendala lainnya, padahal event-nya bagus,” lanjut Nadya.

Persoalan cahaya dan posisi juga menjadi tantangan tersendiri saat memotret konser. Situasi konser yang identik dengan pencahayaan yang kurang (gelap) menjadi tantangan bagaimana Nadya sebagai seorang fotografer dapat menangkap segala sesuatu yang ada di atas panggung. Selain itu, Nadya juga harus menemukan posisi yang pas saat memotret. “Di sini nih tantangan terbesarnya,” aku Nadya.
Bukan hanya sekedar menghindari berdesak-desakan dengan penonton dan juga mencari angle yang pas, ia juga harus menghindari semburan air agar kameranya tidak rusak.

Stage photography yang awalnya dia lakukan di sela-sela kegiatannya, kini pun sudah mulai menghasilkan. Nadya kini banyak ditawari pekerjaan jika ada event-event musik di Kota Medan. Tidak tanggung-tanggung, event-event yang dipercayakan kepadanya pun bukan sekedar event-event kecil. Salah satunya yaitu Urban Jazz Crossover 2014 yang diselenggarakan di Medan bulan Maret lalu. Berbagai tawaran job ini disyukuri Nadya sebagai bentuk apresiasi atas potensinya di bidang stage photography, yang akhirnya menuntut ia terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.

“Biasanya setiap foto yang udah aku ambil, aku mintai tanda tangan dari artis yang aku foto itu di atas fotonya. Nanti, foto-foto ini aku kumpulin, terus mimpinya nih ya, aku pengen buka galeri mini sendiri. Nanti foto-foto ini aku pamerin di galeri aku itu,” ucap Nadya. Semoga berhasil ya Nadya!




Universal Publishing Company
Jln. Prof. Dr. A. Sofyan No.1, Kampus USU,  Medan.

Christine Yuni – Public Relations
081218167816
 
0 Komentar untuk "Nadya Vristissya: Yuk Kenalan Dengan Stage Photography "

Back To Top