Stand up Comedy: Prestasi, Materi, Relasi

Tidak banyak yang bisa mendefinisikan betul termasuk dalam kategori apakah stand up comedy. Tidak profesi, tidak juga hobi ataupun olahraga. Namun yang jelas guyonan khas amerika dan eropa yang disebut dengan one man standing atau pelawak tunggal kini sedang menjamur dan banyak diminati berbagai kalangan. Genrenya pun beragam pop, politik, klise, percintaan dan lain sebagainya ikut mewarnai pentas hiburan bergaya monolog tersebut. 

Raymond Andreas Smith

Berawal dari keisengannya, Raymond Andreas Smith mengaku stand up comedy sudah menjadi bagian dari dirinya. Bakatnya ini sudah mulai terasah bahkan di saat dia masih duduk di bangku sekolah menegah atas. “Mungkin karena aku ganteng kali ya, tapi karena terlalu ganteng juga makanya sempat ga lolos di tingkat nasional” ujar lelaki kelahiran Pekanbaru,  5 Juli 1994 ini melepaskan gelak tawa.

Dibesarkan di Pekanbaru sampai akhirnya hijrah ke Medan demi menempuh pendidikannya di jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Ia ternyata telah banyak mengukir prestasi diantaranya Juara II Kompetisi stand up comedy antar SMA di Pekanbaru, Juara III stand up comedy di comic league season di Pekanbaru, Juara II stand up comedy di Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, Juara II stand up comedy di Politeknik Negri Medan dan tearkhir Mengikuti stand up comedy tingkat nasional. Ia mengaku comic league season dan stand up comedy tingkat nasional yang diadakan salah satu televisi swasta adalah kompetisi terberatnya baginya “Itu se-Riau sama se-Indonesia nyatu, banyak yang bagus – bagus. Materinya juga bagus - bagus” begitu ungkapnya.

Ketika ditanya tentang apa yang telah di dapatkannya selama kompetisi dengan santainya, ia menjawab “Dapet duit, dapet piala, dapet followers dapet cewe lagi. Banyak yang minta kenalan” jawab lelaki yang mengidolakan babecabita, lolok dan Bintang BT tersebut.

Tidak menjadi rahasia umum, bahwa ketika seorang komika (pelaku stand up comedy) sedang memberikan materi di atas panggung ia harus menyajikan sesutau yang berbeda dan lain dari yang lain. Hal ini juga menginspirasi Raymond untuk juga menciptakan gaya khasnya sendiri. Ia mengaku dari dari dulu sampai sekarang ia tetap memakai logat dan ciri khas orang minang, karena di Pekan baru ia pun juga memakai ciri khas minang “Kadang kaya orang bego tapi aku ga bisa pake bahasa tubuh kaya Raditya Dika gitu. Jadi full aku ngasih materi” ujarnya yang kini bergabung dengan komunitas stand up comedy Medan tersebut.

Suka dan duka juga kadang ia rasakan, “Sesama komika sudah seperti keluarga. Jadi ngga ada kaya persaingan gitu. Kadang pas lagi ada materi yang ga begitu kena ke penonton nah itu mereka bisa sampe caci maki. Ya penonton yang kadang ga pengertian gitulah” ujarnya yang kini berencana mengikuti kompetisi street comedy, yang merupakan ajang komika seluruh Indonesia.


Contact Person :
(082165069258 ; Rezka) Email: (GatePublisher14@gmail.com )
0 Komentar untuk "Stand up Comedy: Prestasi, Materi, Relasi"

Back To Top